Buta Warna: Apa dan Siapa yang Beresiko Mengalaminya? »
Buta warna bukan berarti
dapat tidak dapat melihat warna pada sebuah objek, namun mengacu pada
ketidakmampuan untuk membedakan warna-warna tertentu. Mata tidak lagi
mampu menghasilkan keseluruhan pigmen yang dibutuhkan untuk berfungsi
dengan normal. Disamping hitam dan putih, setiap orang memiliki saraf
penglihatan yang peka terhadap warna-warna seperti biru, merah dan
hijau. Jika kehilangan satu atau lebih dari saraf tersebut, maka ia bisa
disebut mengalami buta warna.
Sebuah studi menunjukan bahwa pria
lebih rentan mengalami buta warna dibanding wanita. Sebanyak 99%
penderitanya tidak mampu membedakan warna hijau dan merah. Banyak pula
yang menyimpulkan bahwa kebutaan merupakan kondisi keturunan dan karena
adanya penyakit pada saraf optik atau lemahnya sel-sel retina. Selain
itu, kerusakan akibat paparan sinar ultraviolet karena tidak menggunakan
pelindung mata secara benar juga bisa menyebabkan buta warna.
Buta warna dibagi dalam dua kategori, yaitu buta warna total dan buta warna parsial.
Pada buta warna total, penderita tidak bisa mengenali warna lain,
kecuali hitam dan putih. Sementara pada buta warna parsial, penderitanya
mengalami kekurangan pigmen dalam sel retina sehingga tidak bisa
melihat warna tertentu saja.
Tidak ada cara penyembuhan untuk
mengatasi buta warna ini karena ia bukanlah penyakit namun merupakan
cacat mata. Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami buta warna atau
tidak adalah dengan melakukan test mata yang disebut Ishihara. Sekecil apapun kecurigaan, tak ada salahnya untuk langsung mengkonsultasikannya dengan dokter mata Anda. (TR)
Akses mobile http://m.optikmelawai.com via ponsel anda !http://www.optikmelawai.com/eye_info/buta-warna-apa-dan-siapa-yang-beresiko-mengalaminya/146/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar untuk kemajuan blog ini seterusnya.