Minggu, 21 April 2013

Soflen Berkadar Air Tinggi Lebih Bagus Mutunya, Anggapan Keliru

Soflen Berkadar Air Tinggi Lebih Bagus Mutunya, Anggapan Keliru

Konvensi:
Soflen, meskipun istilah itu (sejauh yang saya tahu) belum dibakukan secara resmi sebagai pengindonesiaan dari kata softlens, dalam artikel ini (dan mungkin artikel2 selanjutnya) akan saya gunakan sebagai istilah yang bermaksud sama dengan softlens.


Meski belum pernah ada yang menyatakannya secara langsung, sebagian besar pengunjung optik saya yang hendak membeli soflen terkesan punya anggapan seperti itu. Kebanyakan dari mereka selalu membandingkan dan menghindari soflen yang berkadar air kurang dari 50%.

Softlens dibuat dari bahan polymer yang hydrofilic atau dapat mengandung air, bukan bahan aslinya yang mengandung air. Itu berarti bahwa soflen tersebut memiliki pori-pori yang akan menyerap cairan dari tempat di mana dia diletakkan. Yak.. bisa dibilang sifatnya seperti spon/busa. Dengan demikian, soflen yang diinformasikan memiliki kadar air lebih tinggi, tentunya memiliki pori-pori yang akan menyerap cairan lebih banyak dari pada soflen berkadar air lebih rendah. Jadi, jika soflen tersebut diletakkan di mata pemakai, soflen berkadar air lebih tinggi akan menyerap air mata lebih banyak dari pada soflen berkadar air rendah.

Efek dalam pemakaian.
Patut diketahui bahwa lensa kontak (temasuk soflen) yang dipakai sebenarnya tidak benar-benar menempel pada kornea, tapi mengambang pada air mata yang melapisi kornea. Lapisan air mata ini terbentuk/terbarui setiap kali mata berkedip. Soflen disebut terpasang secara ideal jika masih dapat bergeser sejauh ±1 mm setiap kali mata berkedip. Ini untuk memberi kesempatan perbaruan lapisan air mata.
Untuk mempermudah pemahaman penjelasan berikutnya, terlebih dahulu saya ajak anda sedikit bermain-main. Sediakan sebidang kaca apa saja. Boleh gunakan cermin anda. Sediakan juga 1 potongan kecil (1 cm2 cukup) kertas buram dan 1 potongan kecil kertas glossy (atau jenis kertas lain yang lebih tinggi densitasnya). Untuk mendapatkan efek yang lebih tinggi perbedaanya, potongan kertas glossy bisa diganti dengan potongan plastik. Basahi kaca dengan air, taruh ke dua potongan kertas tadi ke atas kaca yang basah tersebut. Sekarang, coba geserkan masing-masing potongan kertas tersebut bergantian. Mana yang lebih mudah digeser?
Ternyata, potongan kertas glossy (atau plastik) yang kemampuannya menyerap cairan lebih sedikit dari pada kertas buram, lebih mudah bergeser dari pada potongan kertas buram. Yang demikian itu berlaku juga pada soflen. Jika dipakai pada mata yang sama, soflen yang berkadar air lebih rendah akan lebih mudah bergerak/bergeser dari pada yang berkadar air lebih tinggi. Artinya, soflen berkadar air lebih rendah kondisinya akan lebih longgar dari pada yang berkadar air lebih tinggi.
Kemampuan mata seseorang dalam menghasilkan air mata, bisa berbeda antara satu dengan yang lain. Ada yang cenderung berlebih, ada yang normal, ada pula yang cenderung kurang. Jika soflen berkadar air rendah dipakai pada mata yang cenderung berlebih air matanya, akan dapat terjadi kondisi soflen yang terlalu longgar sehingga gerakannya berlebihan dan mudah terlepas. Jika soflen yang berkadar air tinggi dipakai pada mata yang cenderung kurang air matanya, akan dapat terjadi kondisi soflen yang terlalu ketat. Ini dapat menyebabkan kornea kekurangan oksigen (hypoxia) dan menyebabkan munculnya pembuluh darah pada kornea (hal yang tidak boleh terjadi).

Pemilihan yang benar.
Cara memilih yang paling efektif adalah dengan mencoba kedua jenis soflen tersebut secara langsung. Ahli Refraksi Optisi yang berkemampuan baik akan dapat menilai pola gerakan soflen yang terpasang.
Opini:
Maraknya penjualan soflen berharga (sangat) murah, cenderung membuat layanan tersebut sangat jarang didapat oleh calon pembeli. Maklum lah, untuk dapat menjual dengan harga sangat murah, tentunya harus mengurangi beberapa unsur biaya yang membebani penjualan. Menurut kelakar teman saya yang ini: “Murah kok njaluk apik”

http://www.optiknisna.info/soflen-berkadar-air-tinggi-lebih-bagus-mutunya-anggapan-keliru.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar untuk kemajuan blog ini seterusnya.