Minggu, 21 April 2013

Cara Menemukan Mata Dominan

Cara Menemukan Mata Dominan

Barangkali cukup banyak yang tidak tahu bahwa sebagian [sangat]besar orang memiliki sepasang mata yang kerjanya cenderung kurang kompak, di mana salah satu mata bersifat lebih dominan atas mata yang satunya lagi. Mungkin bisa digambarkan seperti salah satu tangan (entah yang kanan atau kiri) yang cenderung “terasa lebih sreg atau lebih bertenaga” untuk melakukan/mendukung suatu aktifitas. Bagi orang yang kidal, tangan kiri akan lebih terasa sreg (nyaman/pas di hati) dan sering digunakan, sebaliknya, bagi orang yang tidak kidal, tangan kanan lah yang akan terasa lebih sreg dan sering digunakan untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Meskipun demikian, keberadaan mata dominan tidak berhubungan dengan kidal atau tidaknya seseorang.

Seperti diketahui, sensasi penglihatan yang diolah dalam otak kita, merupakan fusi atau gabungan informasi yang diinput dari mata kanan dan mata kiri.
proses penglihatan binokuler
Mata dominan adalah mata yang oleh otak “diprioritaskan” penerimaan inputnya. Input dari mata tersebut akan menjadi acuan dalam pencitraan sensasi penglihatan di otak. Sedangkan input dari mata yang satunya akan diperlakukan sebagai pelengkap. Keberadaan mata dominan ini sering tidak disadari karena kebanyakan orang sangat jarang sekali melihat hanya dengan mata sebelah saja, tidak seperti dalam penggunaan tangan.

Mata dominan bukan lah suatu kelainan yang patut dikhawatirkan. Hanya saja pada beberapa kasus atau pekerjaan, kita perlu untuk mengetahui yang mana mata dominan kita. Orang-orang yang sering memotret (dengan kamera model dahulu), menembak, memanah, bermain bilyar, akan perlu untuk mengetahui mata dominannya supaya mampu memberikan pembidikan yang akurat. Dalam upaya rehabilitasi ketajaman penglihatan, pengenalan mata dominan dibutuhkan dalam penerapan teknik monovision, yaitu salah satu teknik dalam mengatasi presbyopia.

Ada beberapa cara/teknik yang dapat dilakukan untuk mengetahui keberadaan mata dominan kita. Salah satunya adalah sebagai berikut:
  1. Siapkan sehelai kertas berukuran setengah halaman folio. Sebaiknya pilih yang agak tebal
  2. Lalu buatlah lubang intip kira-kira sebesar koin Rp500,- di tengah kertas tersebut.
  3. Cari obyek kecil (kira-kira sebesar kepalan tangan) yang terletak ±6 meter dari tempat anda.
  4. Posisikan diri anda menghadap ke arah tempat obyek tersebut.
  5. Pegang kertas berlubang yang sudah dibuat tadi dengan ke dua tangan di masing-masing sisinya.
  6. Posisikan kertas berlubang tersebut di depan wajah anda, lalu jauhkan ke depan dengan menjulurkan kedua tangan hingga lurus.
  7. Dengan kedua mata terbuka, aturlah supaya obyek kecil yang sudah anda tentukan dapat terlihat melalui lubang di tengah kertas yang anda pegang.
  8. Tutuplah mata kanan anda. Jika obyek kecil tersebut tetap nampak terlihat di lubang intip, berarti mata dominan anda adalah mata kanan kiri. Jika obyek kecil tersebut nampak menghilang dari lubang intip, berarti mata dominan anda adalah mata kiri kanan.
  9. Jika masih kurang yakin, cobalah ganti mata kiri yang ditutup dan mata kanan dibuka. Jika obyek kecil tersebut tetap terlihat di lubang intip, berarti mata kiri kanan anda yang dominan. Jika obyek tampak menghilang dari lubang intip, berarti mata kanan kiri anda yang dominan.
  10. Jika anda bingung dengan cara nomer 8 dan 9, sesudah selesai melakukan step nomer 7, dekatkan kembali secara pelan-pelan kertas tersebut ke arah wajah anda, dengan tetap menjaga supaya obyek tetap terlihat melalui lubang intip, dengan kedua mata tetap terbuka. Ketika kertas sudah sangat dekat ke wajah, mata yang posisinya paling dekat dengan lubang intip adalah mata dominan anda.
Jika anda malas menyediakan kertas berlubang tersebut, anda bisa menggantinya dengan kedua belah telapak tangan anda yang diposisikan hingga membentuk seperti pada gambar ini:
tangan untuk mengetahui mata dominan
Selamat mencoba..

http://www.optiknisna.info/cara-menemukan-mata-dominan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar untuk kemajuan blog ini seterusnya.