Rabu, 06 Maret 2013

Strabismus
Strabismus (juling) merupakan gangguan letak antar dua mata yang tidak simetris. Dalam kondisi ini, salah satu mata melihat lurus sedangkan mata yang lain melihat lebih ke arah luar, ke arah dalam, ke atas, atau ke bawah.

Sebelum menjalani operasi1 Strabismus
Sebelum menjalani operasi mata
Sesudah menjalani operasi1 Strabismus
Sesudah menjalani operasi mata
Juling bisa muncul terus menerus atau konstan atau hilang-timbul. Kadang-kadang mata yang juling bisa melihat lurus dan mata yang lurus menjadi juling.
Strabismus sering ditemukan pada anak-anak, namun keadaan ini juga bisa muncul setelah dewasa. Kelainan ini dapat muncul baik pada laki-laki maupun wanita. Umumnya juling bersifat turunan, namun ada pula beberapa penderita yang keluarganya tidak memiliki riwayat juling.

Bagaimana kedua mata bekerja sama?
Pada penglihatan yang normal, kedua mata terfokus pada titik yang sama. Otak akan menggabungkan 2 image yang ditangkap oleh masing-masing mata dan diolah menjadi gambaran 3 dimensi. Gambaran 3 dimensi ini akan menyebabkan seseorang memiliki persepsi dalam.
Jika salah satu mata juling, maka otak akan menerima dan mengolah 2 image yang berbeda. Pada anak kecil, otak akan menghilangkan image dari mata yang juling dan hanya melihat image dari mata yang lurus. Keadaan ini menyebabkan anak tersebut tidak memiliki persepsi dalam.
Berbeda dengan anak-anak, penderita dewasa yang menderita juling sering mengeluh penglihatan ganda (double). Fenomena ini terjadi karena sejak masa anak-anak otaknya telah terbiasa menerima image dari kedua mata hingga tidak mampu lagi menghilangkan image dari mata yang juling. Anak-anak umumnya tidak memiliki keluhan penglihatan ganda.

Apa penyebab strabismus?
Penyebab pasti strabismus belum diketahui. Mata memiliki 6 otot yang melekat pada dinding luar bola mata. Untuk mengatur dan memfokuskan suatu objek, semua otot mata harus bekerja sama secara seimbang. Jadi, untuk menggerakan kedua mata, otot mata pada masing-masing mata harus terkoordinasi. Otak akan mengontrol kegiatan koordinasi ini.
Strabismus sering ditemukan pada anak-anak yang menderita kelainan otak, seperti:
  1. Cerebral Palsy
  2. Sindroma Down
  3. Hydrocephalus
  4. Tumor otak
  5. Prematur
Katarak atau trauma mata yang mempengaruhi tajam penglihatan juga dapat menimbulkan strabismus. Namun, kebanyakan anak-anak dengan strabismus tidak memiliki riwayat ini. Penderita strabismus umumnya juga memiliki riwayat strabismus dalam keluarganya.

Apa tanda-tanda strabismus?
Gejala utama adalah salah satu mata tampak juling. Kadang-kadang anak-anak memiringkan kepalanya agar dapat melihat dengan kedua matanya atau mata akan menjadi juling bila melihat sinar terang.

Bagaimana mendiagnosa strabismus?
Strabismus dapat dideteksi saat anak menjalani pemeriksaan mata. Dianjurkan agar anak-anak berumur 3-3 ½ tahun diperiksa tajam penglihatannya, baik oleh dokter spesialis anak, dokter keluarga atau perawat yang terlatih dalam memeriksa mata anak-anak prasekolah. Anak yang mengalami kemunduran tajam penglihatan harus dirujuk ke dokter spesialis mata. Jika memiliki riwayat keluarga dengan strabismus atau juling, atau memiliki riwayat keluarga yang memakai kaca mata tebal, maka dokter spesialis mata harus memeriksa tajam penglihatannya sebelum anak tersebut berusia 3 tahun.

http://jec-online.com/services/children-eye-care-service/strabismus/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar untuk kemajuan blog ini seterusnya.