Keratoplasty Service
Intralase – Enabled Keratoplasty (IEK)
Teknologi terbaru Transplantasi (cangkok) kornea dengan menggunakan sinar laser di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh Jakarta Eye Center (JEC) pada bulan Januari 2010. Teknologi ini dikenal sebagai Intralase – Enabled Keratoplasty (IEK), yaitu teknologi transplantasi kornea dengan menggunakan Intralase Femtosecond Laser, yang sebelumnya sering digunakan untuk penanganan kelainan refraktif mata dengan LASIK.Apa yang dimaksud dengan Transplantasi Kornea (Keratoplasty)?
Adalah tindakan operasi pada mata yang bertujuan mengganti kornea mata yang sudah rusak / tidak berfungsi dengan kornea baru (kornea donor).
Kornea terinfeksi jamur. | Kornea setelah di-keratoplasty. |
- Optik : Memulihkan penglihatan sehingga pasien dapat melihat lebih jelas.
- Terapetik : Menghilangkan kelainan kornea yang dapat merusak bola mata.
Misal : infeksi bakteri atau jamur. - Tektonik : Memperbaiki struktur kornea yang sudah tipis/bolong yang dapat mengancam keutuhan bola mata.
- Penetrating Keratoplasty
Seluruh lapisan kornea diganti dengan donor kornea. - Lamelar Keratoplasty
Hanya sebagian lapisan kornea yang diganti.
Misal : DALK, DSAEK.
Apa itu Intralase – Enabled Keratoplasty (IEK)?
Intralase – Enabled Keratoplasty (IEK) merupakan teknologi terbaru dari teknik operasi transplantasi (cangkok) kornea dengan menggunakan Intralase Femtosecond Laser. Teknik operasi pada IEK berbeda dengan teknik operasi keratoplasty konvensional. Pada teknik IEK adalah kombinasi antara refractive dan cornea surgery.
Keunggulan dari Intralase – Enabled Keratoplasty (IEK) :Intralase – Enabled Keratoplasty (IEK) merupakan teknologi terbaru dari teknik operasi transplantasi (cangkok) kornea dengan menggunakan Intralase Femtosecond Laser. Teknik operasi pada IEK berbeda dengan teknik operasi keratoplasty konvensional. Pada teknik IEK adalah kombinasi antara refractive dan cornea surgery.
- Hasil pemotongan kornea dengan akurasi fitting lebih tinggi dibandingkan dengan teknik konvensional.
- Stabilitas dan kekuatan kornea donor yang ditransplantasi lebih tinggi.
- Membutuhkan jumlah jahitan di kornea yang lebih sedikit dibanding dengan teknik konvensional.
- Minimnya jumlah jahitan juga mengurangi resiko peradangan pasca operasi.
- Astigmatism lebih kecil dan efeknya terhadap perbaikan penglihatan cepat tercapai.
- Proses penyembuhan relatif lebih cepat.
Kelainan bawaan / genetik : distrofi kornea (fuchs ‘ dystrophy, stromal dystrophy, dll). |
||
Edema kornea pasca operasi (bullous keratopathy). |
||
Jaringan parut kornea (corneal scar). |
- Kebanyakan pasien dengan penglihatan yang buruk oleh karena kornea tidak jernih atau berkabut, tetapi saraf dan retina di bagian belakang mata masih sehat.
- Luka, infeksi atau pembengkakan kornea akibat kerusakan dari lapisan paling dalam (endotel).
Courtesy of Intralase Corporation : http://multivu.prnewswire.com |
- Donor dan resipien kornea di ”potong” dengan menggunakan IntraLase Femtosecond Laser dengan ukuran yang sudah diprogram sebelumnya.
- Tipe kornea yang dipotong dengan laser disesuaikan dengan kondisi kelainan kornea pasien.
- Stabilitas dan kekuatan dari kornea donor yang ditransplantasi lebih besar dan umumnya hanya membutuhkan jumlah jahitan yang lebih sedikit dibandingkan cara lama/konvensional.
Kornea sebelum dilakukan operasi. | Kornea donor yang sudah ditransplantasi / cangkok di resipien. |
Tingkat keberhasilan IEK
Umumnya operasi transplantasi dengan IEK memberikan hasil yang baik. Namun, tindakan transplantasi mempunyai risiko/kemungkinan untuk terjadinya reaksi penolakan/rejection dari resipien (pasien). Jika terjadi rejection maka dapat dilakukan transplantasi ulang.
Tidak seperti transplantasi organ lainnya, transplantasi kornea dapat dilakukan berulang kali. Namun tingkat keberhasilan, transplantasi yang berulang lebih rendah dari pertama.
Petunjuk setelah tindakan Intralase – Enabled Keratoplasty (IEK)
- Istirahat setelah operasi (1-2 hari).
- Pelindung mata tidak dilepas, digunakan terutama saat tidur.
- Hindari mata terkena air dan sabun selama 1 minggu.
- Tidak mengemudi kendaraan selama perawatan, tunggu sampai penglihatan telah pulih atau sesuai petunjuk dokter.
- Jangan menggosok atau menekan mata (hati-hati saat mengelap wajah).
- Dilarang olahraga di air (berenang, dll) atau olahraga keras lainnya (tenis, basket dll).
- Tidak dianjurkan memakai kosmetik pada kelopak mata selama 1 bulan.
- Hal-hal lain dapat ditanyakan kepada perawat atau dokter.
- Harus memakai obat tetes mata yang diberikan oleh dokter.
- Gunakan tetes mata sesuai petunjuk dokter.
- Jika ada keluhan pada mata (merah, sakit, buram) selama pengobatan harus segera datang ke dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar untuk kemajuan blog ini seterusnya.